Hijab: Why it's a must

Hai!

Gue abis baca ask fm seseorang dan disitu dia menceritakan awal mula dia akhirnya bisa berhijab. Alhamdulillah, seneng banget bisa baca cerita-cerita kayak begitu. Berhubung gue udah pernah tulis cerita awal mula berhijab, kali ini gue mau membicarakan soal hijab dan sekitarnya.
Seingat gue dulu yang berhijab itu gak terlalu banyak kayak sekarang. Mungkin karena spreading hijab stories udah semakin banyak, dibantu teknologi, pakaian tertutup sekarang udah lebih bervariasi dan bahkan abaya aja udah lebih bermotif. Tapi ada juga yang sangat gue sayangkan yaitu ketika muslim belum berhijab.


hijab (/hɪˈɑːb//hɪˈæb//ˈhɪ.æb/ or /hɛˈɑːb/Arabicحجاب‎‎ ḥijābpronounced [ħiˈdʒæːb] or [ħiˈɡæːb]) is a veil traditionally worn by Muslim women in the presence of adult males outside of their immediate family, which usually covers the head and chest. 


"O Prophet, tell your wives and your daughters and the women of the believers to bring down over themselves [part] of their outer garments. That is more suitable that they will be known and not be abused. And ever is Allah Forgiving and Merciful." - 33:59
Disebutkan beberapa kali dalam Al Qur'an, Allah memerintahkan perempuan muslim untuk menutupi auratnya. Ini bahkan perintah langsung dari Allah, lho. Nah, menutup aurat untuk perempuan muslim ini meliputi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Gue pernah baca di suatu artikel bahwa some believe that the Qur'an itself doesnt mandate that women wear hijab. Tapi kalo dipikir-pikir lagi, menutup aurat seperti yang diperintahkan Allah, sama saja dengan berhijab kan? Karena hijab juga menutup aurat. Lagipula, perintah ini turun bukan tanpa alasan. 


SATU
Memberi tanda bahwa lo adalah muslimah. Pernah suatu ketika, gue mampir ke food court di mall dan mendatangi satu booth makanan. Gue baru mau nanya itu dagingnya dipanggang aja atau ada menu lain ketika salah satu pelayannya bilang bahwa booth itu menjual daging babi. Alhamdulillah kerudung yang gue pake di kepala memberi tanda buat orang lain bahwa gue ini muslimah, gak makan daging babi.

DUA
Rasa bangga tersendiri. Ini menurut gue ya, tapi gue merasakan kebanggan tersendirian dengan hijab yang gue kenakan di seluruh tubuh. Walaupun gue akuin hijab gue belum syar'i, I feel like I've elevated myself to higher level. Level kesuksesan orang berbeda-beda tapi untuk muslimah kayaknya ada satu level kesuksesan yang sama, berhijab. Dengan lo berhijab, lo udah menunaikan satu lagi perintah Allah. Bangga gak tuh?


Gue gak akan menuliskan akibat dari gak berhijab ini ya karena menurut gue, apa yang diperintahkan Allah adalah wajib hukumnya. Beberapa kali gue secara ringan meminta teman gue untuk berhijab, becanda-becanda aja. Dan jawaban dia untuk menolak ajakan gue sudah bisa ditebak.

1. "Gue belum siap, nih."
2. "Gue mantepin sholat dulu aja, deh."
3. "Masih muda ah, entar aja kalau udah nikah."
4. dan sebagainya.

Kalau lo menolak dengan alasan nomor 2, gue mau bertanya sesuatu. Bukannya menutup aurat juga termasuk perintah Allah? Kenapa ada yang mau lo dahulukan dan ada yang lo kesampingkan?

Kalau lo menolak dengan alasan nomor 1, paksa! Gak ada saran lain. Lo paksa diri lo. You push yourself to be ready. Karena suka gak suka, mau gak mau, berhijab itu untuk kepentingan lo sendiri kok. Untuk menghindari diri lo dari kejadian hampir salah makan yang gue alami dan untuk menaiki level diri lo sendiri juga. Nanti juga bakal kebiasa kok. You'll thank me later. 

Kalau lo menolak dengan alasan nomor 3, 
lo yakin lo bakal nikah? Lo yakin lo umur lo sepanjang itu? A bit harsh I know, but seriously tho, who can predict such thing? Memangnya lo mau Ayah lo yang disalahkan karena anaknya belum berhijab? Liat kembali deh 33:59. Ayah sebagai kepala keluarga yang diperintahkan untuk memerintah anggota keluarganya untuk berhijab.



"And tell the believing women to reduce [some] of their vision and guard their private parts and not expose their adornment except that which [necessarily] appears thereof and to wrap [a portion of] their headcovers over their chests and not expose their adornment except to their husbands, their fathers, their husbands' fathers, their sons, their husbands' sons, their brothers, their brothers' sons, their sisters' sons, their women, that which their right hands possess, or those male attendants having no physical desire, or children who are not yet aware of the private aspects of women. And let them not stamp their feet to make known what they conceal of their adornment. And turn to Allah in repentance, all of you, O believers, that you might succeed." - 24:31

Sources: 
https://en.wikipedia.org/wiki/Hijab
https://muslimah.or.id/922-saudariku-apa-yang-menghalangimu-untuk-berjilbab-1.html 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW: The Face Shop VS Skin Food

Summer Beauty Tip

Son-In-Law