Piki Perasetio

Alkisah di sebuah negara bernama Indonesah, ada seorang gadis desa yang mencari kerja di kota dan lumayan mendapat nama. Gadis itu bernama Saskia Botik. Beberapa saat kemudian tersiar kabar bahwa dia sudah melangsungkan sebuah acara pertunangan dengan saudagar kaya bernam Piki Perasetio. Mereka terlihat bahagia dan sangat cocok (kata mereka sih, bukan kata saya). 

Baru beberapa hari, tiba-tiba gadis-gadis kota lainnya, yang ternyata hampir semuanya adalah teman-teman Saskia Botik, memberitahukan kabar mengejutkan. Sekitar 6 wanita dikabarkan juga pernah dilamar oleh Piki. Bahkan ada yang sudah menjadi istri sahnya, bernama Auaulia, selama 8 tahun terakhir dan belum saling cerai secara hukum. 

Saskia pun bimbang. Hatinya resah. Tidur tak enak, makan pun tak enak. Apalagi sekedar melihat BBM dari pada korban Piki. Orangtua Saskia akhirnya memberi saran sehingga Saskia akhirnya memutuskan untuk putus tunangan dari Piki. Gadis itu mengatakan bahwa, dia tidak pernah ada maksud untuk merebut suami orang atau semacamnya. Sungguh ironi. Ckckck.

Gadis-gadis lainnya yang juga korban-korban rayuan Piki mengatakan, mereka semua dipanggil Mamih dan Piki dipanggil Papih. Salah seorang teman saya yang merupakan playboy mengucapkan hal yang persis sama dengan seorang gadis malang tersebut. Sebut saja, Cicikaka. Cicikaka mengatakan bahwa, nama panggilan mereka dengan Piki sengaja disamakan untuk menghindari jika Piki lupa nama salah satu ceweknya itu. Hmmm, kreatif sekali Piki. Atau malah gak kreatif ya? 

Lalu tersiar kabar bahwa Piki diciduk oleh petugas keamanan negara karena Piki masuk dalam Daftar Pencarian Orang selama satu tahun terakhir belakangan ini terkait kasus pemalsuan sertifikat taman bermain. Ibunda Piki akhirnya angkat bicara karena gerah dengan pemberitaan yang tidak benar mengenai anak sulungnya tersebut. Ibunda Piki, Ny. Ewa, mengatakan banyak hal sampe mulut berbusa dan kalo digabung dalam satu video mungkin akan berdurasi 1534 jam. Ckckck. Rekor sekali.

Ny. Ewa mengatakan bahwa dia mengijinkan anaknya untuk berpoligami atau apalah itu karena "Piki kan laki-laki. Bisa dong. Asal istri pertamanya mengijinkan." Hemmm, sungguh menggugah hati para wanita. Masalahnya, istri pertama Piki, Auaulia, kayaknya gak mengijinkan suaminya untuk berpoligami ya. Gimana gak ngijinin, Auaulia juga kayaknya bakal nyerein Piki juga. Jadi ya gak bisa poligami dong. Ya kan? Ya kan?

Ny. Ewa juga sempat mengancam para wartawan yang mewawancarainya untuk tidak memotong adegan pembicaraan yang dilakukannya. Padahal kalo dipikir-pikir, yang ngedit-ngedit scene itu editor dari stasiun TV tempat para wartawan itu kerja kan ya? Ya gak sih? Gini-gini gue waktu SMA belajar sinematografi nih. Jangan kibulin gue.

Untung aja sih bro, gue bukan wartawan. Kalo gue wartawan, gue bakal berapi-api ngebales anceman beliau. 

Nah, kalo ditilik lagi dari statement Ny. Ewa yang katanya Piki gak mungkin DPO, well, berarti yang salah Pak Polisi dong. Salah nangkep orang. Wow! Katanya juga nih, si Piki di kantor Polisi jadi bos, punya anak buah, dan jadi raja. Oh wow again. Wow lagi deh biar seru. Pelaku yang ada di DPO bisa jadi seperti ini. Katanya juga, si Piki ini disukai oleh orang banyak mulai dari anak muda sampe ibu-ibu yang suka ngasih catering ke dia. Kalo sekarang, kira-kira mereka masih suka sama Piki gak ya?

Trus ya, emang gak kasian ya kalo udah diajak tunangan trus dicampakin gitu aja? Atau mungkin selama tunangan, diijinin punya cewek lagi? Logikanya sih, Piki punya cewek baru lagi itu karena disaat itu cewek pertamanya gak tau aja kalo Brad Pitt ujung sedotan ini main lagi. Boleh aja sih laki-laki tunangan. Boleeeeh  banget. Tapi gak semua pacarnya diajak tunangan kali ya? Mungkin Piki punya rumus cinta "Tunangan = Pacaran". Okesip.

Oya, udah pada tau belum kosakata yang dipopulerkan oleh Piki ini lagi booming banget loh. Udah diharmonisisasi belum hidupnya? Piki kayaknya emang gak labil ekonomi makanya tenang-tenang aja duit sewa gedung pertunangan kebuang sia-sia. Oya, statusisasi kemakmuran kamu udah kayak Piki belum? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kokoru Paper

Royalti 54'13